Keponakan saya menanyakan kepada saya bagaimana caranya menggunakan Google Maps untuk menunjukkan arah jalan ke suatu tempat. Begini penjelasan saya padanya di mimpi kali ini:
Saya menjelaskan sambil mempraktikkan supaya ia lihat dan mengerti. Kemudian, saya memintanya untuk mencoba sendiri. Saya mengamatinya dan dia berhasil melakukan sesuai yang saya ajarkan. Kemudian keponakan saya pamit karena dia mau mencoba mempraktikkannya bersama mama, papa dan saudara-saudaranya.
Saya sangat bersyukur ada Google Maps. Selama liburan ke luar negeri dengan suami saya, saya tidak pernah mengurusi cara berjalan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Suami saya yang selalu mengarahkan jalan karena dia yang melihat di Google Maps apakah kami harus berjalan ke arah kiri atau ke kanan. Saya percayakan kepada suami saya dan benar, dia bisa mengarahkan dengan baik sehingga kami tidak tersesat. Jalan-jalan ala backpackers terasa sangat menyenangkan dan nyaman karena ada Google Maps sehingga memudahkan kami untuk mencari lokasi dan menuju ke lokasi tersebut.
Saat saya mengajak mama mertua saya untuk pergi ke luar negeri, saya mulai khawatir karena saya tidak pernah menggunakan Google Maps sebelumnya. Bagaimana caranya saya bisa tahu jalan mana yang harus saya lewati untuk menuju ke suatu tempat. Sebelum saya dan mama mertua pergi, suami saya mengajarkan saya bagaimana cara menggunakan Google Maps dan saya pun langsung mempraktikkannya. Ternyata sangat mudah. Akhirnya saya menjadi tenang sehingga saat jalan-jalan ke Kuching, Singapura dan Kuala Lumpur, saya bisa mengarahkan jalan dengan benar.
Google Maps benar-benar sangat membantu kami. Saat kami keluar dari stasiun MRT dan hendak menuju ke suatu tempat, saya tidak tahu harus melangkah ke arah kiri, kanan, depan atau belakang. Tetapi dengan adanya Google Maps, saya tinggal menggerak-gerakkan ponsel saya sehingga senter biru di Google Maps mengarah ke lokasi yang ingin saya tuju. Setelah itu, saya mengajak mama mertua berjalan mengikuti arah moncong depan ponsel saya. Sangat akurat. Terima kasih Google karena telah memberikan kemudahan ini.
Selama berjalan-jalan di Singapore, saya selalu menggunakan MRT dan bis. Setelah turun dari MRT maupun bis, saya dibantu oleh Google Maps untuk menentukan arah jalan.
Saya membeli dua buah STP (Singapore Tourist Pass) yang per harinya hanya 8 SGD dan bisa digunakan tanpa batasan. Jadi seharian, bisa naik turun MRT dan bis sepuasnya. Oh ya, maksimal pembelian STP ini hanya untuk tiga hari. Kami berada di Singapura selama 3 hari, maka kami masing-masing perlu keluarkan 24 SGD. Selain itu, ada uang deposit kartu 10 SGD yang bisa kami dapatkan kembali jika kami kembalikan kartu tersebut setelah hari terakhir pemakaian. Batas waktu pengembalian kartu STP lima hari sesudah hari terakhir pemakaian kartu. Jika kami tidak kembalikan, maka kartu ini akan berfungsi sebagai kartu e-money biasa yang bisa diisi ulang dan digunakan kembali. Namun uang deposit kartu 10 SGD itu tidak akan kami dapatkan kembali. Jadi lebih baik kami kembalikan kartunya dan mendapat kembali uang deposit kami.
Sewaktu di Kuala Lumpur, kami lebih sering memakai Bis Go KL karena tidak perlu bayar, alias GRATIS. Sesudah turun dari Go KL, kami menggunakan Google Maps untuk menunjukkan arah lagi. Tetapi jika ingin pergi ke tempat yang jauh seperti Batu Cave, bandara dan Genting, maka kami membeli tiket di KL Sentral.
Sewaktu di Kuching, kami selalu menggunakan Grab yang akan langsung mengantar kami ke lokasi yang kami inginkan. Di Kuching, transportasi seperti bis agak susah dijangkau sehingga lebih mudah jika menggunakan Grab. Harganya juga lumayan terjangkau. Saya jarang menggunakan Google Maps saat di Kuching. Hanya dua kali saja, yaitu saat berjalan kaki pergi dan pulang dari waterfront Kuching karena jaraknya tidak terlalu jauh dari hotel kami menginap.
Intinya, perjalanan saya dan mertua sangat terbantu dengan Google Maps. Terima kasih Google Maps.